Headlines News :
Home » , » MAUT MELANDA SURGA ORANG PAPUA

MAUT MELANDA SURGA ORANG PAPUA

Written By Unknown on Sabtu, 05 Juli 2014 | 04.08

 (Jeritan Dari Negri Terbit Mentari )
Oleh : Selfhy Yeimo 
Orang Papua dibunuh dengan Moncong Senjata milik NKRI (Foto:Ilustrasi)

Mari menyanyi bersama sa, tong nyanyi lagu ini : Kami menangis didalam sengsara Kami menjerit didalam derita Susah pun datang menindih i......i... Kapan kah kesuraman Akan BAPA Angkat dari atas tanah leluhur ini..... Ratapan Pergumulan dari anak-anakmu Mengharapkan ada kebebasan Diatas tanah ini ada jeritan tangis Seruan duka dari lorong negriku o...o.... Ada kah kedamaian di tengah angkara murka duniawi dapat kah kami kan TETAP BERDIRI TEGAK Ditengah kelam dunia.... (lirik lagu/Anonim ) Lirik lagi diatas mengawali dan membuka rekaman kisah tangis di Negri Surga kecil Yang jatuh dari langit ini.

Dengan harapan kiranya rekaman kisah ini dapat memberikan inspirasi dan penghiburan yang akan membangkitkan semangat juang bagi penghuni negri Surga Kecil ini, untuk menyelamatkan nya dari bahaya api neraka. Tentu kita tahu gambaran umum tentang surga! Bagi kaum Kristiani cerita tentang Surga sangat tidak lazim. Selain diajarkan diwaktu kecil di Sekolah Minggu oleh Pengasuh Sekolah Minggu .

Didalam kitab sucinya kaum nasrani (Pengikut Kristus Yesus ) yang di sebut ALKITAB banyak menceritakan tentang kisah Surga ini. Dalam kejadian pada pasal satu kisah penciptaan alam jagad raya serta segala isinya di tuliskan. Lebih jauh Yesus Kristus dalam misi penyelamatan bangsa Israel dan kemudian semua manusia yang telah jatuh dalam dosa konon oleh Manusia pertama ( Baca Kejadian pasal 3/Manusia Jatuh Dalam Dosa). Tuhan Yesus Banyak menggambarkan keadaan dan situasi dari Surga itu sendiri dalam Empat kitab yang mencatat tentang. KELAHIRANNYA, KEHIDUPANNYA PELAYANAN NYA HINGGA KEMATIAN DAN KEBANGKITANNYA SERTA KENAIKANNYA KESURGA yakni kitab Matius, Injil Markus, injil Lukas dan injil Yohanes, dan kemudia Tempat itu (Surga) di janjikannya bagi bangsa Yahudi Israel dan semua orang yang percaya Kepada Ajaran dan misi penyelamatannya.

Seperti yang di gambarkan didalam Alkitab bahwa Surga itu adalah : Tempat yang Indah Penuh dengan Penuh Damai Tempat yang nyaman Tempat yang tidak ada tangisan,duka, ratapan, kesedian,ke susahan Tempat dimana tidak ada kelaparan Tempat dimana tidak ada perang, Tempat yang tidak ada saling menjajah dijajah, ditindas Tempat yang penuh kasih Tempat yang jalannya terbuat dari Emas, permata dan Kristal, tidak membutuhkan PLN untuk meneranginya (Baca Wahyu 21 dan pasal 22) Surga merupakan tempat yang Damai, tentram,bahagia selamanya, bersifat kekal selamanya. Betapa indah surgaNya Tuhan pemilik Alam jagad raya ini, Tuhan yang hidup, Tuhan yang adil, Tuhan yang Penuh kasih. Mengapa di surganya Orang kulit hitam dan rambut keriting sagat jauh dengan surganya Tuhan ?

Mengapa Surganya Orang Malenesia penuh dengan Tangisan, penuh dengan jeritan, penuh dengan dukacita, penuh dengan pembunuhuan, penuh dengan intimidasi, penuh dengan marginalisasi, penuh dengan pemenjarahan, penuh dengan Yudas –Yudas kelaparan, Penuh dengan penjilat- penjilat Kemunafikan penuh dengan pembantain dan Kejahatan yang lain? Mengapa ? Mengapa ? Adakah yang Salah? Adakah yang menyimpang ? adakah yang keliru? Dukacita melanda Surga nya Orang Papua, Tiga minggu lalu berita duka dari teluk cenderawasi pemimpin pembela dan pelindung rakya pemilik negri ini terdengar di kuping hasil dari skenario kaum penjajah dan kaum yudas –yudas kelaparan 4 hari lalu berita duka dari Negri Agamua, kehilangan tokoh adat terbaik dari Agamua di woyaowa (rumah panjang) bernama Buah Matoa, entahlah.

4 hari lalu berita duka dari Negri etnis Walack karena kehilangan Putri Terbaiknya yang bersuara bagi bangsanya Papua di Tanah kaum penindas. 2 hari lalu dua lelaki tampan dari Negri Yahukimo, ditemukan tewas di kilo 9 Koya –Numbay 1 hari lalu laki-laki papua tampan penghuni Honai Nayak 2-Numbay harus pergi meninggalkan surga kecilnya menuju Surganya Tuhan, karena timah panas menghilangkan nyawanya. Beberapa jam lalu berita duka dari tanah orang, negrinya kaum penjajah, anak Papua harus berpulang ke Surganya Tuhan, Mati ditangan kaum penjajah tak bertanggungjwab. Dan beberapa berita duka lagi yang baru di bisikan angin tanah tabi. Jeritan kesakitan dan tangisan ketakutan terdengar dari RS. Bhayangkara Kota Raja (Tempat PENCABUTAN NYAWA TERAKHIR bagi putra/putri penghuni dan pemilik Surga Kecil Papua) Entahlah hari ini akan terdengar berapa lagi, besok berapa? Lusa berapa? Tula berapa? Minggu depan berapa? Berapa lagi lagi lagi yang harus saya hitung ? Satu.... dua.. tiga... empat...... lima.... enam... seratus...... dua ratus....... seribu...... dua ribu...... Satu juta.... Dua juta.... bukan kah jumlah kita semakin sedikit diatas Surga kita ini? Kita mau tunggu berapa lagi? Kita mau tunggu kapan lagi? Menghentikan rantai kematian di Surga kita ini Sio air mata negri, derita negri, jeritan anak bangsa, tangisan kandungan mama –mama di balik gunung, di atas pesisir pantai, di balik rawa-rawa, di tengah pulau- pulau, di tepian danau, karena anak-anak yang pernah singga dan lahir dari rahim mereka yang hangat, mati dan hanya tinggalkan nama sebelum capai tujuan dasar.

Mari tong nyanyi lagu ini lagi bersama abang SEFANYA YEWUN: Musim berlalu ... tinggalkan kesan Dukacita melanda air mata menetes Itulah kehidupan ditanah ini Memang bagiku sediam bisu Hanya harap kepadanya Pertolongan Tuhanku Ku datang dalam doa berjusud pada-Mu Mungkin saja hari ini Banyak sudah air mata Yang Menetas membasahi tanah ini Namun jnagan lah gelisa, masih ada hari esok matahari kan bersinar kembali Yesus sanggup menghapus air mata negri ini Gantikan sukacita abadi selamanya.. Jika Surganya Orang Papua, ras Melanesia Rumpun Negroid ini sudah seperti ini, Mungkin kita harus Berbenah Diri dan Adakah yang salah dari kita? Adakah kekeliruan dari kita? Kita sudah lupa akan budaya kita? Mungkin kah kita sudah banyak yang menjadi Yudas- yudas yang takut lapar? Mungkin kah kita muda di tipu, mudah di aduh domba, muda di pecah belah , muda di beli dengan Besi Berjalan Avansa, kijang, Vortiner, Kursi Empuk, Honai duplikat dari bata? Entahlah, saya hanya dapat berkata entahlah, Berdiam di sudut kota ini, karena di Surga ku tak sama dengan Surga Nya sang Khalik.

Ku ucapkan dari hatiku yang dalam: Mat berjumpa di negri baka Ladys Gombo dan kawan seperjuangan, bersama patriot-patriot terdahulu yang lebih dahulu berpulang ke Surganya Tuhan. Dan saling sapa dalam Salam Persatuan kita sapaan bangsa PAPUA Koya o, wiwa o, kaonak,nayak, tabea, Dormom, Yefmum, poy,Waniam, wa awa wa.... Kiranya ada ketenangan bagi kalian disana. Kami akan melanjutkan perjuangan yang kalian tinggalkan ini, Demi mewujudkan SURGANYA ORANG PAPUA SAMA SEPERTINYA SURGANYA TUHAN YESUS “ Seperti Doanya Yesus,”JADILAH kehendak Mu di bumi ini Seperti DiSurga”

 
SALAM REVOLUSI!
(KITA HARUS MENGAKHIRI)
REVOLUSI BERSAMA SANG KHALIK YANG BAKA
REVOLUSI DALAM IKATAN KEBERSAMAAN!

*********************************************************************

Bagikan Postingan Ini :

Posting Komentar

 
Copyright © 2014. MEE YAGAMO YEIMO - FREE WEST PAPUA